Jumat, 14 Februari 2014

Pendidikan Adalah Pemuliaan Manusia, Bukan Robotisasi

Degradasi pendidikan di masyarakat yang telah mengalir di segenap sendi berkehidupan secara luas, memang sudah sangat mengkhawatirkan. Keterjebakan sistemik memunculkan simbol-simbol keunggulan manusia, dorongan globalisasi, kompetisi yang tidak seimbang mewarnai upaya pemuliaan manusia itu menjadi proses robotisasi. Setting mengisi otak dengan pengetahuan instant, parameter keberhasilan simbolik, dan biasnya perspektif menempatkan manusia pada derajatnya yang tinggi.
Demoralisasi juga kian nyata menghiasi wajah karakter masyarakat. Penempatan hak azasi manusia, kebebasan tanpa batas, manipulasi hukum, pencitraan media, penjajahan image melengkapi 14 abad Rasulullah menyeru umat ini. Di negeri yang mayoritas ber KTP Islam. Kehidupan keluarga yang kian tergerus pragmatisme materialisme, dengan kehidupan ala industrialisasi yang minim karakter building. Keengganan mengambil resiko, sikap permisif dan banyak lagi yang melengkapi wajah negeri ini.
Tatanan sosial, keluarga dan penempatan individu masyarakat memanglah sangat diuji diera masa kini. Pendidikan sudah waktunya d ikembalikan pada upaya tulus, jujur, dan penuh kesungguhan memuliakan manusia sesuai kodratnya. Keindahan hidup berkeluarga, berkerabat, bertetangga mesti dihiasi kembali dengan nilai -nilaikemuliaan. Saling menghormati, saling memahami, saling memperhatikan hingga saling  memberi. Kelapangan hati untuk menyentuh kegembiraan bersama dalam segala keterbatasan. Pendekatan-pendekatan sederhana untuk menyelesaajikan masalah. Memposisika anak pada usianya, remaja dengan penghargaannya, dan menanamkan kepercayaan serta kedewasaan pada saatnya.  (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar